JMS || KABUPATEN SIMALUNGUN
Masyarakat nagori/desa buntu turunan tampaknya semakin apatis dengan banyaknya gagasan maupun terobosan-terobosan baik yang dibuat oleh Roberton Nainggolan SE selaku pangulu buntu turunan kecamatan hatonduhan kabupaten Simalungun.
Program maupun terobosan yang dilakukan Roberton Nainggolan SE dalam menjaga generasi muda terhindar dari pengaruh-pengaruh buruk seperti judi dan narkoba serta didaulat menjadi nagori/desa bersinar, masih menjadi pertanyaan besar dinagorinya.
Apakah benar nagori buntu turunan sudah bersih dan bebas dari pengaruh-pengaruh buruk ( penyakit masyarakat).
Bagaimana nagori/desa buntu turunan Bersinar, sementara infrastruktur kupak-kapik dan tidak jelas perbaikannya, kenderaan truck pengangkut TBS setiap lintas dari depan kantor pangulu, distop perangkat desa (sekdes) , dicatat berapa jumlah tonase yang diangkut, dan setiap bulannya mereka menagih ke RAM 10% dari total keseluruhannya, untuk biaya perbaikan jalan.
Kami masyarakat nagori buntu turunan, tidak perlu basa-basi, yang kami inginkan bagaimana fasilitas infrastruktur di nagori ini ada perbaikan guna kelancaran usaha masyarakat.
Roberton Nainggolan SE sudah tiga periode menjabat pangulu, sepertinya belum ada yang signifikan dalam membenahi infrastruktur jalan maupun drainase.
Belum lagi jika musim penghujan turun, parah sekali jalan ke nagori ini, tutur warga yang tidak mau namanya disebutkan.
Kami masyarakat takut berkomentar karena dinagori buntu turunan ini banyak CCTV berjalan. Kamipun mau memberikan keterangan ini karena adanya niat baik orang bapak mau memperhatikan untuk perbaikan jalan ke nagori ini.
Tim juga menerima informasi dari warga tanah bengkok nagori/desa (asset desa) diberikan Roberton Nainggolan SE kebeberapa warga dalam hal pengelolaannya, namun tidak diketahui bagaimana kesepakatan bagi hasil ke nagori dengan hak pengelolaannya.
( POLTAJK MANGIRING SIMANJUNTAK )