JMS Kabupaten Toba
Penasehat Hukum,Panahatan Hutajulu & Rekan mengapresiasi terlaksananya Restoratif Justice (R J)yang dilakukan oleh pihak Kajari Toba Samosir antara terdakwa dengan Korban penganiayaan atas nama Susanti Siahaan dan Elisabet Simanjuntak,Selasa 10-September-2024 di Sopo Adyaksa Balige(Aula Kantor Camat Balige).
Sebelum dilakukannya Restorative Justice,Pada tanggal 4 September 2024 pihak Polres Toba telah berhasil melakukan mediasi sekaligus perdamaian menuai kesepakatan perdamaian dari keduabelah pihak untuk menghentikan perselisihan tersebut,dimana kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Iptu Wilson Panjaitan didampingi para penyidik serta disaksikan oleh Sulaiman Napitupulu selaku Lurah Napitupulu terkait laporan tindak penganiayaan yang tertuang dalam LP/B/226/V/2024/SPKT/POLRES TOBA/POLDA SUMATERA UTARA tanggal 28 Mei 2024 dimana Susanti Siahaan sebagai Pelapor dan Elisabet Simanjuntak sebagai terlapor.
Panahatan Hutajulu selaku penasehat hukum Susanti Siahaan menyebutkan bahwa Pada tanggal 4 September 2024 yang lalu Polres Toba telah melaksanakan upaya mediasi dan perdamaian dengan hasil kesepakatan bersama untuk menghentikan perselisihan diantara kedua belah pihak,upaya Restorative Justice merupakan langkah terbaik,”DAMAI ITU INDAH”,ujarnya dikantor Panahatan Hutajulu&Rekan Jalan Patuan Nagari Balige.
Proses Restorative Justice di Sopo Adyaksa Balige berjalan tampa ada kendala sedikitpun,Alur proses terlaksananya Restorative Justice dipaparkan oleh Kajari Toba
Samosir,Dohar Nainggolan SH.MH didampingi oleh Toni Hasibuan selaku Kasie Pidum Kajari Toba Samosir.
Dalam hal ini,Kajari Toba mengharapkan proses Restorative Justice ini dapat menjadi pelajaran yang berharga bagi keduabelah pihak dan masyarakat pada umumnya.Acara Restorative Justice di Sopo Adyaksa Balige dihadiri oleh Sulaiman Napitupulu selaku Lurah Napitupulu,Tokoh Masyarakat dan Sandro Simanjuntak selakuTokoh Pemuda. (Mansyur Pardede).
