JMS – JAMBI
Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar provinsi Jambi segera bergulir. Arena dan persiapan acara sudah berproses sementara poros kekuatan mulai terasa berat sebelah, nama H. Cek Endra (CE) menjadi kandidat tak terbendung memenangkan Musda. Sejumlah DPD II yang semula mendukung rival kini beralih ke barisan petahana.
Perlahan tapi pasti para ketua-ketua DPD II menyatakan sikap. Arah politik dukungan pemilik suara di tubuh Partai Golkar Jambi mulai terkunci pada satu nama yang sudah pernah menakhodai Golkar Jambi itu, Cek Endra.
Dukungan kepada Cek Endra sebagai calon Ketua DPD I Golkar Jambi memang semakin menguat menjelang Musda. Bahkan terang-terangan yang awalnya diisukan mendukung kandidat lain namun tetap menyatakan sikap tegas dukungannya kepada Cek Endra, sikap tegas dan loyal itu di perlihatkan DPD II Golkar Tanjung Jabung Timur yang menyatakan dukungan terbuka.
Sementara di Tebo, situasinya semakin tak solid. Meski secara struktur DPD Golkar Tebo masih digolongkan ke dalam kubu rival, Sekretaris DPD Golkar Tebo, Mazlan, justru sudah secara terbuka mendukung Cek Endra. Tanpa Sekretaris, dukungan Golkar Tebo disinyalir tak memenuhi syarat menerbitkan surat dukungan.
Tersisa dua Kelompok penantang Cek Endra kini hanya menyisakan DPD Golkar Kota Jambi dan Sungai Penuh. Poros penantang memang sudah meredup ujar Jefri BP loyalis Cek Endra yang dari awal terus fokus mengawal dinamika musda Golkar Jambi untuk kemenangan Cek Endra,
Jefri kepada wartawan menyampaikan bahwa dia pernah dihubungi salah satu Ketua DPD II pendukung Agus yang ingin mengajak bertemu namun saya tak melayani karena terkait keinginan merubah dukungan tentunya Ketua DPD II haruslah menghubungi sendiri Ketua Cek Endra bukan saya kata Jefri.
Di lain tempat Cek Endra tak menampik arus dukungan yang terus mengalir. Ia bahkan menyampaikan syukur dan rasa optimisme atas kepercayaan tersebut.
“Alhamdulillah, saya berterima kasih atas dukungan yang semakin solid dari sahabat-sahabat DPD II. Ini menjadi semangat baru bagi saya untuk berjuang bersama di partai Golkar agar tetap besar dan semakin dicintai masyarakat Jambi,” ujar Cek Endra.
Namun dinamika yang menarik bukanlah soal dukungan tetapi ada pernyataan samar soal “kejutan” di Musda. Cek Endra tak menjelaskan lebih jauh kejutan itu, tapi sinyalnya dipastikan akan menimbulkan spekulasi, apakah ini terkait formasi kepengurusan baru, format aklamasi, atau konsolidasi kekuasaan pasca-Musda?
“Nanti lihat saja saat Musda. Kita ingin Musda ini berjalan sejuk, demokratis, dan membawa semangat baru,” ujarnya.
Musda Golkar Provinsi Jambi kali ini tidak lagi berbicara soal siapa melawan siapa. Tapi lebih pada sejauh mana dominasi Cek Endra bisa dikunci tanpa perpecahan.
Sumber internal Golkar menyebut Cek Endra berhasil membangun jaringan komunikasi yang efektif—tidak frontal, tapi menyusup ke ruang-ruang strategi di DPD II. Pendekatan personal dan loyalitas struktural menjadi modal yang tidak dimiliki penantang.
Fakta di lapangan menunjukkan dukungan Cek Endra kini mencakup mayoritas suara strategis DPD II, dan dukungan Ketum Bahlil di pusat, membuat kemenangan hampir pasti berada dalam genggamannya.
Sebagai mantan Bupati Sarolangun dua periode dan anggota DPR RI aktif, Cek Endra adalah figur pemersatu, organisatoris tapi juga representasi dari kontinuitas kekuasaan Golkar di Jambi.
Kemenangan di Musda akan memperkuat posisinya dalam peta Pilkada dan pemilu legislatif 2029, Cek Endra tokoh mumpuni mengawal stabilitas internal partai yang dinilai saat ini lebih dibutuhkan dibanding mencoba nahkoda baru.
( Bambang Tambunan/AArif Anggoro)