JURNAL MEDIA SUKSES – Tasikmalaya
Pembangunan proyek tower telekomunikasi Telkomsel dapat penolakan dari beberapa warga, dimana memang sangat di butuhkan kemanfaatan nya di sisi lainnya juga dampak dari pembangunan tower tersebut. Misal ada beberapa warga yang di duga tidak mau terkena dampak dari berdiri nya tower telekomunikasi tersebut yang berlokasi kan di Kampung Sarengkol Desa Sukagalih Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya.
Dengan adanya pembangunan tower tersebut, Awak media pun mencoba menemui salah satu RT yang ada di kampung Sarengkol, kemudian ia menjelaskan prihal adanya pembangunan tower telekomunikasi dari Telkomsel, bahwa memang benar itu sedang ada pengerjaan pembangunan untuk tower, dan kami sudah melaksanakan sosialisasi kepada warga sekaligus memberikan kompensasi kepada warga nya dan Alhamdulillah kondusif dan selesai,”ucap RT.
Menurut ia, “namun ada beberapa warga yang tidak setuju dengan ada nya pembangunan tower tersebut, padahal titik lokasi nya sudah berbeda, malahan jauh dari radius yang sekarang, tapi yang 4 warga ini terus menolak, walaupun mereka masih saudara dari pemilik tanah yang di kontrak pihak tower, di awal memang titik lokasi nya berdekatan dengan warga yang menolak, karena ada penolakan, jadi pihak Telkomsel mencari titik lokasi yang ke dua, dan ternyata kualitas signal masih bagus akhirnya pindah ke titik lokasi yang kedua, kebetulan lagi tanah nya masih punya orang yang sama serta saudara nya dan agak jauh dari radius tower tersebut,”jelasnya.
Awak media pun mempertanyakan prihal perijinannya ke pihak RT Apakah sudah beres, menurut nya ijin nya sudah beres, terus boleh di perlihatkan ijin tersebut, RT pun sedikit kebingungan dan kami tidak pegang. Tapi untuk di lingkungan sudah aman kondusif, ” jawab nya.
Setelah mendengar apa yang di sampaikan oleh pihak RT, awak media langsung menemui beberapa warga yang di duga merasa di rugikan dengan ada nya pembangunan proyek tower tersebut, dimana yang di biasa di panggil bah Ape kata RT, Bah Ape langsung mengatakan, bahwa kami menolak dengan ada nya tower dari Telkomsel, karena dampak dari berdiri nya tower itu akan sangat berbahaya, contoh yang sudah-sudah saja seperti hal kalau ada petir terus radiasi juga kan dan banyak hal lain nya, apalagi ini sampai durasi 20 THN, bayangkan seperti apa dampak nya.
Walaupun sudah ada perwakilan dari muspika kecamatan datang ke kami mengajak musyawarah untuk agar bisa mendatangani surat tersebut, namun kami keukeuh tidak mau tandatangani untuk hal itu, kami sangat senang pas titik lokasi pertama tidak jadi, tapi dengar lagi jadi, namun di titik lokasi yang lain, Jadi walaupun pindah titik lokasi kan tetap masih di Kampung Sarengkol, kami jelas menolak dan malahan tidak ikut menandatangani dan terkait kompensasi pun di tolak, “yang jadi pertanyaan nya itu kan kata kepala Desa kalau ada satu saja warga yang menolak, berarti pembangunan proyek tower tersebut tidak akan jadi, “tapi ini walaupun kami dengan beberapa warga menolak nya, tapi pembangunan nya tetap di laksanakan, malahan sekarang lagi berjalan pembangunan tower itu, “ungkapnya. Minggu ,17/02/2024
Setelah selesai konfirmasi ke pihak RT dan beberapa warga yang menolak , Awak media pun mencoba menemui pihak yang punya tanah, walaupun sempat menunggu lama dengan alasan lagi sholat, kami pun menunggu sekitar 45 menit wib setelah menunggu lama pihak yang punya tanah tak kunjung menemui kami, akhir kami (awakmedia) kembali ucapkan salam, namun tetap dengan alasan masih sholat, kami pun kembali menunggu, selang beberapa menit datang lah salah tokoh masyarakat menemui kami, dengan nada sambil bisik-bisik maaf katanya kalau untuk tamu belum ada jatah,”ucap dia,
Awak media merasa tersinggung kami pun langsung mempertanyakan ucapan yang di lontarkan orang tersebut, sebelum di tanya dengan siapa dan sebagai apa, ia jawab bukan siapa-siapa kami hanya mendampingi saja pak RT, “katanya.
Awak media pun menjelaskan kami datang kesini untuk konfirmasi kepada pemilik lahan yang sedang membangun tower, akhir ia pun beranjak ke dalam rumah akhir nya yang punya rumah bisa ditemui.
Saat di konfirmasi H. Soleh pihak yang punya tanah langsung menerangkan kronologis tentang warga yang menolak, ia menyebutkan itu sebetulnya bukan orang lain, tapi masih saudara nya istri saya, Sebenarnya saya sudah memberikan kelonggaran dan malahan merangkul mereka, karena saya kan tahu sipat nya kalau masih saudara harus seperti apa, semua upaya sudah saya lakukan agar mereka bisa mengerti dan tidak menolak dengan ada nya pembangunan tower ini, tapi entah kenapa mereka pun keukeuh tidak mau, untuk yang lainnya Alhamdulillah sudah setuju hanya ini saudara saya saja yang menolak dengan adanya pembangunan tower ini, padahal kan jelas di wilayah ini susah signal kebetulan dengan adanya pembangunan tower ini insyaallah warga akan bisa langsung merasakan kemanfaatan nya, “terangnya.
Untuk lebih lanjut awak media mempertanyakan kepada pihak yang punya tanah siapa perwakilan dari Telkomsel ia pun menjawab bahwa ada namanya inisial DN, kami pun ijin untuk bisa berkomunikasi dengan pihak perwakilan dari Telkomsel, setelah kami di berikan no kontak nya, kami pun langsung mencoba konfirmasi ke pihak DN tersebut, setelah di lakukan beberapa kali call lewat WhatsApp namun tak kunjung di agkt, akhirnya kami coba untuk di chat dan menunggu beberapa menit ada jawaban dari pihak DN, ia pun jawab dengan masih sibuk ada urusan di salah satu wilayah yang ada di kabupaten Tasikmalaya, ia pun menjanjikan setelah urusan nya beres nanti ketemuan di lokasi sekitar jam 4 sore wib. Kami pun akhirnya memutuskan untuk bertemu di salah satu sekretariat Wartawan di wilayah kota Tasikmalaya.
Namun setelah lama menunggu kamu pun tak dapat kabar dari pihak DN, justru kami yang kembali lagi telepon ke saudara DN. Jawaban nya masih belum beres, setelah waktu menunjukkan Maghrib, kami coba lagi berkomunikasi dengan DN, namun belum juga selesai, setelah jam 9 malam kami coba komunikasi kan kembali dan ternyata DN menjawab bahwa sudah di lokasi kebetulan ada pengawas dan sedang melakukan pengecoran dan di suruh ke lokasi saja,”pintanya via WhatsApp.
Awak media menilai bahwa perwakilan dari Telkomsel di duga tidak kooperatif dan malah dengan sengaja nge-prank awak media.
“awak media pun memutuskan untuk tidak menemui nya di karenakan sudah malam.
Sampai berita ini tayang pihak perwakilan dari Telkomsel belum terkonfirmasi. (Yusrizal)