JMS kota batu
salah satu nasabah koprasi usaha bersama saat di konfirasi oleh awak media mengatakan bahwa banyak teman teman yang terjerat bank TETEL dengan bunga yang sangat tinggi senin 22/ 12/24 yang tidak mau di sebutkan namanya saya coba pinjam bank TETEL tujuannya untuk buka usaha jualan gorengan biar bisa bantu suami , apalagi penghasilan suami pas pasan kalau tidak dibantu dengan usaha gorengan ya tambah susah mas ucapnya.
Apalagi sekarang ini situasi perekonomian tidak menentu , saya baru kali ini pinjam uang di bank TETEL dengan jaminan cukup poto kopy KTP. saja sebesar Rp. 1,juta terima 800 ribu rupiah kembalinya sebesar Rp 1,3 juta angsuran 10 minggu harus lunas. dan uang hasil pinjam dari bank TETEL tadi saya gunakan belanja minyak goreng 5 kg, tepung 2 kg, tahu goreng 50 biji, ketela rambat 5 kg wortel 3 kg, dan gas elpiji dengan menghabiskan dana sebesar Rp 400 ribu dan sisa uangnya di gunakan untuk persiapan bayar hari senin sebesar Rp 130 ribu rupiah.
Setelah saya rasakan dapat angsuran ke 4 saya mendadak sakit dan belum ada uang masuk juga waktunya bayar saya tidak bisa bayar tapi bagian penagih memaksa harus bayar dan juga marah marah, sebelum saya jadi nasabah petugasnya baik setelah ada sedikit masalah bicaranya kasar, ternyata di desa junrejo kota batu banyak warga yang terjerat dengan bank tetel sampai sampai ada yang kabur karena tidak bisa bayar angsuran karena sudah terlilit hutang ucap ibu tersebut.
Anggota KPPN — ITPK KOSDIANTONO , SE dan time telah turun ke lokasi di desa junrejo kota batu menemui salah satu nasabah yang tidak mau di sebut namanya mengatakan pada anggota LSM bahwa di desa junrejo banyak yang terjerat bank TETEL lebih dari 30 orang dan semuanya tanpa sepengetahuan suami pinjam dengan mudah tanpa jaminan menyerahkan KTP langsung cair,kalau pinjam Rp 1 juta terimanya sebesar Rp 800 ribu dan kembali Rp 1,3 juta dalam waktu 10 minggu setiap jatuh tempo harus menyiapkan uang sebesar Rp 130 ribu rupiah . kosdiantono bertanya kenapa ibu pinjam ke bank tetel potongan dan bunga sangat besar di ambil aja di jawab karena kebutuhan mas ucapnya.kalau kalau pada saat bayar angsuran tidak ada uang terus bagai mana bu di jawab ya sembunyi mas karena tidak ada yang di buat untuk baya sedangkan cara minta angsuran kadang kadang marah kalau tidak bisa bayar angsuran karena takutnya ada yang sampai meninggal ucap salah satu nasabah.
Saya ketua DPP LPPN — ITPK HENDRI SUMARTO, SE SH, MH sangat geram terhadap banyaknya koprasi yang bunga tinggi berkeliaran di kota batu dan perlu di lakukan larangan rentenir berkedok koprasi di larang masuk kota batu,
Terkait koprasi dalam pasal 33 susunan anggota koprasi dananya dari anggota simpanan wajib , simpanan pokok dan tabungan yaitu uang yang di pinjamkan pada anggotanya itu yang benar,dan setiap tahun anggota dapat pembagian SHU , keuntungan bagi yang menabung, tapi kalau bank TETEL itu menguntungkan secara pribadi orang yang mempunyai koprasi dan jelas jelas bunganya sangat mencekik pada orang yang meminjamnya,dan tidak ada pembagian SHU setelah tutup tahun dan saya ketua DPP LPPM — ITPK memohon pada bapak kapolres kota batu untuk memberantas koperasi yang beredar di kota batu juga meresahkan masyarakat junrejo karena bunganya sangat tinggi, mohon sekali lagi pada bapak kapolres batu untuk tidak di ijinkan masuk di kota batu terimakasih ucapnya ( Hn).