JMS || Jakarta Utara
Pada Kamis, 17 April 2025, kemacetan parah melanda kawasan Pelabuhan Tanjung Priok dan sekitarnya. Antrean kendaraan, terutama truk kontainer, mencapai lebih dari 8 kilometer, mulai dari kawasan Cempaka Putih hingga Terminal NPCT1. Macet total ini terjadi akibat lonjakan aktivitas bongkar muat menyusul bersandarnya tiga kapal besar di luar jadwal, yakni MSC Adu V, Ever Balmy, dan Starship Venus.
Kemacetan menyebabkan kelumpuhan arus lalu lintas, tidak hanya bagi kendaraan logistik, tetapi juga minibus, motor, hingga TransJakarta. Banyak sopir mengaku terjebak selama belasan jam, bahkan ada yang dua hari tidak bisa keluar dari antrean. Beberapa kendaraan terpaksa menepi karena kehabisan bahan bakar, dan jalur trotoar pun tak luput dari kendaraan yang mencari jalan keluar.
Situasi semakin diperburuk oleh terbatasnya kapasitas Terminal NPCT1 yang tidak mampu menampung lonjakan volume truk secara tiba-tiba, terlebih setelah masa libur Lebaran yang biasanya memang diikuti oleh peningkatan aktivitas distribusi barang. Meski pemerintah dan pengelola pelabuhan telah melakukan evaluasi internal, kemacetan ini menunjukkan perlunya manajemen pelabuhan yang lebih terkoordinasi untuk mencegah krisis serupa di masa depan.
— Maruba Nadeak